Ni hasil Liputanku pas Magang....Chek this out My Newsss.. :)
Tarian
Seribu Rusa, Semarakan HUT Balekambang
SOLO-
Peringatan hari jadi balekambang yang ke 91, menjadi bukti bahwa Taman
Balekambang mempunyai citra positif sejak revitalisasi yang ke 4. Beragam
hiburan yang akan mengisi di Pasar Seni Balekambang, seolah menjadi daya tarik
untuk menyemarakan acara yang dimulai 25- 28 0ktober mendatang.
Saat
ini berbagai Persiapan sudah 80% dilakukan panitia Taman Balekambang. Kepala
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Balekambang, Endang Srimurniyati, Jum’at (19/10), menjelaskan, peringatan HUT
Taman Balekambang Oktober itu akan dibuka dengan tarian seribu rusa dan musik
perkusi.
Tarian
yang melibatkan sejumlah murid sekolah dasar (SD) di Kota Solo dengan
dikoordinasi oleh Sanggar Eka Santi. “Tari seribu rusa itu berciri khas Taman Balekambang,” ujarnya.
Acara
yang akan diikuti oleh 25 Stand, nantinya akan menampilkan workshop, pementasan
wayang, pameran Lukisan, pameran kreativitas dari bahan daur ulang, dan
berbagai hiburan lainnya.
Malam
Puncak Acara nanti tanggal 26 Oktober, akan dimeriahkan oleh pertunjukan
Sendratari Ken Arok. Dalam pergelaran itu, akan diceritakan semua kisah tentang
Ken Arok. Sendratari Ken Arok akan dimainkan di panggung terbuka Balekambang
dan dibawakan oleh kelompok tari dari Omah Budaya Indonesia (OBI).Sendratari
ini merupakan garapan khusus yang baru kali pertama di pentaskan di
Balekambang.
Ditambahkan
Endang, Pembukaan nanti akan dihadiri langsung Oleh Bapak Walikota dan dihadiri
oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).
Peringatan
HUT Balekambang yang juga disemarakan dengan pasar seni dan budaya itu
dipastikan akan memanjakan para pengunjung. Pasalnya, seni yang disuguhkan tak
melulu tradisional. Namun, disisipi pula dengan seni modern. Salah
satunya ialah menghadirkan Costum Player (Cosplay) Japan di tengah-tengah
aktivitas seni tradisional. (mg3)
Membatik
Gratis di Galeri Indosat
SOLO-
Peringatan hari Batik Nasional yang jatuh pada Selasa 2 Oktober 2012, di
manfaatkan baik oleh pihak Galeri Indosat Solo. Kegiatan ini dilakukan guna melestarikan
batik sebagai warisan budaya bangsa yang telah diakui oleh dunia Internasional.
Terlihat para karyawan serta seluruh staf managament yang turut
untuk mengenakan pakaian batik. Bentuk
kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menarik pelanggan untuk belajar mengenal
batik. Pengunjung juga akan mendapatkan hadiah selempangan batik untuk
pembelian voucher 100K dan dompet koin batik untuk pembelian voucher 50K.
Para pengunjung juga diperbolehkan untuk membatik gratis dan
langsung diajari oleh yang ahli. Pengunjung juga diperbolehkan berfoto-foto
langsung dengan mannequin Solo Batik Carnival. Yohannes salah satu pengunjung
pelanggan setia Indosat, terlihat sesekali berfoto-foto dengan hasil
batikannya.
“Kegiatan yang berjalan dari tanggal 1-6 Oktober, untuk
memperlihatkan kepada pelanggan tentang cinta batik Indonesia, sekaligus untuk
mengajak masyarakat Solo lebih mengenal budaya batik sebagai kebanggan bangsa
untuk dunia,” demikian disampaikan Lusi, Marketing Komunikasi Galeri Indosat
Sebagai dukungan dan cinta batik Indonesia, Galeri Indosat juga
mengadakan lomba Foto kostum batik. Kegiatan ini untuk mengajak pelanggan dan
masyarakat untuk mencintai batik. Melalui lomba ini pelanggan dapat meng-upload
foto yang unik dan menarik dengan menggunakan baju batik ke facebook lalu
tag di facebook Indosat solo (www.facebook.com/indosat.solo)
Bagi foto yang mendapatkan “like” terbanyak akan mendapatkan
Voucher senilai 100 rbu dan Merchandise cantik oleh pihak Galeri Solo. Lomba
ini berjalan sampai 6 Oktober 2012.
SOLO
–Bertepatan dengan Peringatan hari Pangan Sedunia tahun 2012, Kota Solo mengadakan Event Grebeg Pangan
yang diadakan di Sepanjang jalan Slamet Riyadi. Kemeriahan event ini karena ada Sekitar 40 gunungan yang dikirab,
Minggu (14/10) .
Kirab
Grebeg Pangan tersebut berangkat dari Lapangan Kota Barat dan terus jalan kaki
menuju Jalan Slamet Riyadi dan terakhir berhenti di Taman Hiburan Sriwedari.
Gunungan yang terbuat dari berbagai makanan nantinya terus dibagi-bagikan
kepada masyarakat yang hadir pada acara tersebut. Acara tersebut sekaligus
memeriahkan Solo Car Free Day (CFD).
Seperti
tahun sebelumnya, gunungan yang akan dibawa kirab nantinya akan dibagikan pada
masyarakat yang hadir di acara tersebut. Karenanya untuk lebih meningkatkan kemeriahan,
pihaknya mempersilakan berbagai instansi ataupun kelompok masyarakat peduli
pangan untuk berpartisipasi.
Kepala
Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Surakarta Rohanah mengatakan, 40 gunungan
itu merupakan kontribusi dari sejumlah lembaga baik negeri, swasta dan
perorangan. Adapun KKP mempersembahkan tujuh gunungan dalam acara itu.
Rohannah
menyatakan, para pengunjung CFD memang diberikan hiburan yang lain dari
biasanya. Warga yang datang ke CFD bisa ikut berkontribusi langsung dalam
acara itu.
Terliihat
para pengunjung dan peserta sangat antusias saat berebutan dalam mengambil
makanan di atas Gunungan. Selain menyaksikan langsung acara kirab. Pengunjung
CFD bisa menikmati tumpengan yang nanti dibagikan gratis kepada warga Solo.
Pengunjung bisa menyaksikan acara masak bersama-sama di CFD, “seneng banget
bisa dapet jajanan kue pasar,” ujar dewi
.
Tujuan
Grebeg Pangan ini lanjut Rohanna adalah melakukan edukasi dan sosialisasi bahan
pangan lokal kepada masyarakat, sebagai promosi wisata kuliner Kota Solo. Hal
lain yang diraih adalah sebagai ajang promosi usaha dan industri pangan
sehingga dapat meningkatkan penghasilan yang akan berimbas pada kebutuhan
tenaga kerja.
“Tujuan
jangka panjangnya adalah membuka dan membangun jaringan kerjasama yang baik dan
berkelanjutan di bidang ketahanan pangan. Serta menciptakan suasana kebersamaan
antara semua elemen masyarakat se-Solo Raya dalam menikmati pangan lokal secara
bersama-sama, dan tentunya di ajang CFD.” pungkasnya.
Tema
Event ini adalah Gemah Ripah Loh Jinawi, Dari Rakyat Untuk Rakyat dengan tajuk
dalam Grebeg Pangan 2012. Pelaksanaan Hari Pangan Sedunia 2012 diterapkan
secara nasional. Khusus di Kota Solo konsepnya mengusung kekayaan alam yang
berupa hasil bumi yang berasal dari pangan lokal.
Rony,
peserta kirab Grebeg pangan, yang sangat unik ketika mengenakan kostum bagong,
mengaku membawa gunungan berupa sayur-sayuran yang organik, terdiri dari
sawi,bayam, buncis,kacang panjang, dll. “temanya Healthy Food Healthy Living,
sekarang banyak orang yang jarang mengkonsumsi sayuran, ” Ujar salah satu
peserta komunitas dari petani sayur Organik dari Cepogo.
Indrias,
salah satu panitia mengatakan, acara
kirab nanti akan dimeriahkan atraksi menarik. Selain musik dan kesenian
tradisional seperti reog Ponorogo, penampilan green fashion, dan pentas seni
dari bocah bocah. (mg3)